Pagi ini, jam 10.00 mulai kembali pada rutinitas. Sebenarnya sudah mulai dari hari kemari.
09.30 berjalan cepat menuju kampus, tujuan Sekret BEM-A. Mulai detik ini, tempat persinggahan sudah kembali lagi. Namun berbeda, kali ini berada tepat di samping Mahatan, sebuah tempat untuk berkumpulnya mahasiswa Tanah. Mahatan, meskipun identik dengan Tanah (karena memang hak miliknya dipegang oleh mahasiswa Tanah) namun terbuka umum bagi siapa saja yang ingin singgah. Kembali ke cerita. Tempat persinggahan (read: sekret) kali ini jauh lebih luas dari yang dulu. Dan lebih berantakan, hehe..
09.45 sampai di kampus, menuju sekret. Menghabiskan setengah hari di sekret, bersama para tetua, para petinggi merumuskan nasib lembaga eksekutif ini selama satu tahun ke depan. Bersama BPH, para Ketua Bidang, para Kepala Departemen, dan para Sekertaris Departemen bersama-sama menyusun berbagai kegiatan untuk melayani mahasiswa Faperta khususnya dan Pertanian Indonesia umumnya. Rapat yang cukup alot. Rapat kedua. Lebih singkat dari hari sebelumnya. Butuh 5 jam untuk merampungkan ide-ide cemerlang dari masing-masing departemen dan biro. Sebelumnya, membutuhkan waktu sekitar tujuh jam untuk menyamakan pandangan dan menyebarkan pemahaman.
Lucu sekali, semua kegiatan di rapat itu mengingatkan pada kondisi satu tahun yang lalu. Bersama para tetua juga, BPH, Kepala Departemen , dan para Sekertaris Departemen, juga merumuskan nasib lembaga eksekutif itu untuk satu tahun masa kepengurusan. Menyusun berbagai program.
Kondisi yang mirip. Namun kini lebih rapih. Gimana tidak, kami sudah satu hatun mengalami kondisi yang sama. Pengalaman memberi banyak pelajaran berharga hingga kini saatnya untuk memperbaiki evaluasi tahun lalu. Meskipun tidak semua dari kami sudah memiliki pengalaman itu, namun dominasi mereka yang sudah memiliki pengalaman membuat kami yang belum memiliki pengalaman itu menjadi paham dan semakin mengerti.
Dulu Rapat ini dikenal dengan Rapat Pimpinan. Isinya para tetinggi lembaga eksekutif itu. Kini lebih dikenal dengan Rapat Kabinet. Dulu Harmoni kini Unity.
Saat rapat berlangsung, teringat kembali kondisi satu tahun lalu. Mereka-mereka, kembali bergentayangan di otak. Seperti sebuah fatamorgana, terkadang bayangan mereka muncul. Saat salah seorang kakak mempersentasikan program kerjanya, tiba-tiba otak ini bercerita, “dulu kami pun menjalani program itu.”. Setiap ucapan yang terlontar dari para peserta rapat kabinet, selalu mengemulsi otak ini untuk kembali mengingat masa-masa itu. Masa dimana kami sibuk dan menyibukkan diri kami untuk menyusun RKAT (Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan). Masa kami mencari arti dari tiap singkatan yang muncul. RKA, RIKA, DM, DIPA, dan lain sebagainya. Kata-kata asing yang kini menjadi teman kami sehari-hari.
Masa belum mengerti apa yang harus disusun, seperti apa, dan bagaimana. Pertanyaan itu terus berkutat. Masa itu, sama sekali belum ada bayangan sedikitpun tentang lembaga eksekutif ini. Yang kami tahu adalah OSIS. Kami pikir sama, ternyata jauuh berbeda.
Tingkat Persiapan Bersama. Bagi kami ‘Tingkat Paling Bahagia’. Bersama-sama belajar memahami lembaga eksekutif ini, bersama-sama mencari tahu berbagai informasi, bersama-sama mengabdikan diri untuk mahasiswa TPB lainnya. Dan di balik itu semua, kami bersama-sama mulia memupuk rasa ini. Mulai dari perkenalan, saling memahami, menjadi teman, berlanjut teman dekat, teman curhat, saudara, hingga akhirnya kami menjadi sebuah keluarga. Keluarga Harmoni 47. Keluarga yang sampai kapanpun akan selalu mengenang anggota keluarga lainnya, selalu menyebut namanya di setiap doa.
Ahh, masa itu..
Rapat Kabinet ini, membangunkan kembali kenangan masa itu. Tanpa disadari, berusaha melupakan dan mengabaikan masa itu namun di bawah kendali, bayangan masa itu kembali muncul. Dan selalu muncul. Masa itu akan tersimpan rapih dalam folder di ota ini. Sebuah folder yang bernama ‘Harmoni 47’..
Terlena dengan bayang-bayang masa itu, sangat terlena. Hingga seorang teman mengatakan, “Fakultas ini…”. Terbangun, Fakultas. Ya, kini sudah Fakultas. Masa itu sudah dilalui, menjadi sebuah sejarah dalam perjalanan hidup kami. Kini, sudah harus bangun, sadar. Fakultas, bukan TPB. Sudah waktunya kembali mengabdikan diri untuk mahasiswa Faperta, mahasiswa IPB, dan Pertanian Indonesia. Ayo bangun! Mereka menanti kita. Mereka menanti kerja-kerja kita. Kerja-kerja brilian untuk mengeluarkan kami dan mereka dari situasi rumit saat ini
14.00 Rapat Kabinet selesai dengan keputusan: ‘Timeline disusun oleh BPH dan Kepala Bidang. Jika ada perubahan waktu, Kepala Bidang akan segera men-share-kan dengan masing-masing Departemen.’ alhamdulillah selesai. Kata ini pula yang selalu terucap ketika satu tahun lalu, tiap kali rapat selesai, hehhe..
Harmoni 47, we are solid! Go in Harmoni.. Bisa!! #Ups :’p