darwinedwina

Anak kedua dari tiga bersaudara. Anak perempuan pertama dari tiga orang perempuan tangguh di keluarga. Adik perempuan yang sangat patuh pada satu-satunya anak laki-laki di rumah. Kakak Perempuan yang sangat diidolakan oleh adik perempuan kecilnya. Istri dari teman masa kecil. Ibu dari dua malaikat kecil nan shalihah. Lahir pada 5 Maret 1992 di rumah sakit Dr.Tedja Kota Bandung. Berusaha ‘dipahami’ Islam dari sejak usia empat tahum. Mengikuti sebuah lebaga pengajian Taman Al-Qur’an Anak-anak (lebih dikenal play group). Melanjutkan Taman Kanak-kanak pada usia lima tahun di TK. Istiqomah Bandung. Usia enam tahun, mulai memasuki dunia pendidikan formal. Menghabiskan waktu enam tahun di Sekolah Dasar Percobaan Negeri Sabang Bandung. Mengikuti ekstrakulikuler Angklung untuk mengimbangi kesibukan akademik (sekolah dan bimbel). Kemudian melanjutkan program wajib belajar sembilan tahun di Sekolah Menengah Pertama Plus Assalaam Bandung. Mencoba berimprovisasi mengikuti organisasi sekolah MPK (Majelis Permusyawaratan Kelas). Menghabiskan masa ABG di Sekolah Menengah Atas Negeri 14 Bandung. Mulai menata diri untuk menemukan jati diri, mengikuti Ittazura Kurabu (sebuah club pecinta budaya Jepang), KIR (Karya Ilmiah Remaja, untuk mengasah ke-ilmiah-an diri), dan membina diri dengan mengikuti DKM Al-Hidayah (Semacam rohis sekolah). Semakin terlena dengan dunia akademisi, mulai melanjutkan kuliah di Institut Pertanian Bogor (dalam proses perubahan nama menjadi Bogor Agricultural University). Mencoba mendalami ilmu pertanian dengan mengambil Mayor kuliah Manajemen Sumberdaya Lahan (teman-teman lebih bangga menyebut Ilmu Tanah). Untuk mengisi waktu luang dan menambah pengalaman, mulai berkecimpung di beberapa club, Dewan Mushola Asrama (Demush Al-Mahabbah A2), Cybertron (keanggotaannya dipertanyakan), BBQ (melepaskan diri di tengah jalan), serta Shutter (wadah dari hobi baru, Fotografi. yeeah!). Mulai berpikir untuk bisa memperbaiki bangsa, minimalnya dapat memberi manfaat untuk mahasiswa lain. Layaknya mahasiswa tingkat pertama pada umumnya, pemikiran dan sikap idealis mulai muncul (terkadang melupakan ke-realistis-an suatu kondisi). Mencoba mengikuti lembaga kemahasiswaan, memilih suatu Badan Eksekutif Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (BEM TPB 47). Merasa terpanggil (read: dipanggil) melanjutkan kembali di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian (BEM-A). Merasa ada yang belum lengkap, kini melanjutkan di Forum Komunikasi Rohis Departemen (FKRD) Fakultas Pertanian, semacam Lembaga Dakwah Fakultas (LDF). Tingkat akhir (mudah-mudahan) saat ini melanjutkan kembali jalan yang sempat terhenti mengabdikan diri di salah satu Lembaga Kemahasiswaan Keluarga Mahasiswa IPB, Badan Eksekutif Mahasiswa IPB (BEM KM IPB). Dan kali ini memilih posisi staff di Kementrian Pertanian.

Memiliki kepribadia ISTJ (Introvert, Sensing, T…., Judging). Dominasi sifat Plegmatis (70% kayaknya) ditemani oleh Melankolis. Memiliki golongan darah O. Saat SMP memiliki zodiak Pisces. Sangat suka ditarktir, senang diperhatikan, senang diberi kejutan apalagi hadiah. Sangat menyukai sayur mayur, cingcau hijau, puding cokelat, dan teh manis. Tidak suka ‘dimata-matai’, tidak suka menunggu, tidak suka ditekan, tidak suka diburu-buru (membuat sangat gelisah). Tidak menyukai makanan yang memiliki pH di bawah enam (sangat masam) dan tingkat kepedasan diatas level 5 (terlalu pedas).

Sangat..sangat..sangat menyukai kucing (kucing kan hewan kesayangan Rasulullah). Sempat memelihara kura-kura saat di asrama, namun tidak berjalan mulus. Usianya ternyata sangat singkat. Mencoba kembali memelihara ikan saat tingkat dua. Namun belum berhasil.

Selalu berusaha mencari makna di setiap kejadian. Berusaha merangkai tiap kejadian menjadi kalimat yang indah dan nyaman untuk dinikmati oleh mereka yang gemar mencari makna hidup. Mencari sisi baik dari setiap kejadian. Karena setiap kejadian itu pasti ada sisi baiknya, dalam Islam dikenal ‘hikmah’. Karena Rasul memperkenalkan Islam dengan hikmah.

Sangat ingin lulus kuliah tepat waktu dengan nilai yang baik. Di atas rata-rata, hehe. Membuka kebun, relokasi lahan-lahan tidur, menjadi ilmuwan tanah, dosen tanah. Melanjutkan S2 ke Belanda (amiin). Serta cita-cita mulia: menjadi murobbiah, hafal minimal 1/10 Juz Al-Qur’an, menjadi ibu yang baik dalam mempersiapkan generasi rabbani. Aamiin