Awalnya Iseng, lalu…. (25 Agustus 2012, tulisan lama hehee)

tumblr_mqg1r7BST31sr467uo1_500Iseng, iseng memang seringkali menyenangkan. Emm, menyenangkan? Iya, kadang bahkan sering iseng menjadi sebuah hiburan bagi pikiran karna ketika iseng mulai muncul terkadang hanya pikiran kita saja yang mengerti, yang lain? Kadang ada yang mengerti tapi kadang malah tidak ada yang mengerti sama sekali, inilah salah satu bahayanya ketika keisengan hanya kita sendiri yang menikmati, ketika seperti ini jangan aneh ketika mereka akan berkata ‘freak’.. keisengan yang (mungkin) sering dilakukan tanpa sadar itu adalah sebuah keisengan adalah berkomentar dalam hati, atau lebih parah lagi sampai berprasangka dan menduga yang tidak-tidak. Hemh,

Iseng, ada yang aneh dengan iseng? Sejauh ini selama iseng tidak menimbulkan masalah bagi orang lain rasanya fine-fine aja,toh tidak ada yang merasa terganggu. Tapi kalo iseng ngomentari orang lain? Meskipun hanya dalam pikiran kita? Hanya kita dan kepala kita?

Pernah suatu ketika, di sebuah agen travel di bandung, saat itu sedang menunggu jam keberangkatan menuju bogor. Pas sekali ketika itu ada seorang ibu-ibu yang mendatangi salah satu kasir yang bermaksud merubah jadwal keberangkatannya. Sebenernya biasa aja, hanya saja ketika itu pas sekali pikiran ini sedang tidak berpikir apa-apa dan sekali lagi sangat kebetulan sikap yang orang tersebut tunjukkan cukup anaeh. Seketika saja secara refleks berbicara dalam hati “ya ampuun, suaranya besar banget..” lalu, “tuh kan orang-orang pada liat, emang aneh ni ibu..” lanjut, “hemh, wajar sih udah tua”.. belum selesai sampai situ, masih lanjut berkomentar “haduh bu ga selow banget yah, pasti buru-buru.” Hahah yah itu salah satu keisengan.

Ada lagi, malam itu perjalanan pulang ke bandung. Mengurangi kebosanan, mulai membuka akun twitter. Salah satu status temen muncul di timeline, katanya “di rumah makan, ada orang mesen es teh manis dingin. Haduh maas, yang namanya es teh kan pasti dingin..” lalu? Kembali iseng berkomentar dalam hati “ya ampuun, gitu aja dikomentari”. Sadar ga sadar diri sendiri juga sudah ikut iseng mengomentari yang ga penting

Sering sekali sibuk mengomentari sikap yang dianggap kurang wajar orang lain, padahal sebenarnya masih banyak yang lebih penting dibanding itu. Seperti kata radiyta dika dalam salah satu stand up comedy “apa yang ditakutin dari suster ngesot? Dia suster terus ngesot, ya udaah…” iya, ya udah. Ya udah, kata yang akan membatasi dari penjelajahan pikiran akibat sikap aneh orang lain.

Ibu itu dateng ke kasir terus bicara dengan suara lantang, terus? Ya udaaah.. ga perlu dibahas lebih jauh. Dan temen nulis status kayak gitu, ya udaah.. Itu suka-suka dia nulis kayak gitu..

Iseng, terkadang memang perlu dibatasi. Apalagi kalo sudah mulai menimbulkan prasangka-prasangka aneh. Tanpa sdar terlalu sering berprasangka justru akan menjadi kebiasan dan hobi. Hobi berprasangka. Lalu ada yang aneh dengan prasangka? Iya, ada.

Rasulullah, dalam salah satu hadistnya bersabda:Jauhilah dari prasangka, karena sebagian prasangka itu datang dari setan.

Akan semakin repot ketikaiseng berprasangka itu sudah mendarah daging dalam diri. Maka ketika melakukan berbagai aktifitas maka yang muncul adalah rasa khawatir bahkan hingga rasa takut yang berlebihan. Khawatir orang akan juga melakuakn hal yang sama ketika kita oseng berprasangka pada mereka. Ketika seperti ini justru akan menghambat segalanya.

Iseng mungkin ga bakal jadi masalah kalo ga berlebihan. Yang perlu dihindari dan diperhatikan adalah ketika keisengan itu intensitasnya justru mulai meningkat dan dengan kreatifnya prasangka-prasangka mulai ikut mewarnai.

Jadi? Jadi jangan terlalu banyak iseng dan berprasangka. Iseng sedikit boleh lah yaa, asal sedikit. Sangat sedikit. Karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik (Pak Wawan -2006-)

Dan jangan lupa terus berusaha dan bersoa mudah-mudahan dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan menjauhkan diri dari banyak prasangka yang tidak pentingg J

Leave a comment